1. Logika
Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang artinya kata, ucapan atau
alasan. Jadi, logika adalah ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar
Istilah-istilah logika
Ada beberapa istilah yang akan digunakan dalam logika informatika yaitu :
Ada beberapa istilah yang akan digunakan dalam logika informatika yaitu :
- Premis : yaitu sebuah pernyataan
- Argumen : usaha untuk mencari kebenaran dari premis berupa kesimpulan
- Konklusi : Kesimpulan
Kata merupakan rangkaian huruf yang mengandung arti,
sedangkan kalimat adalah kumpulan kata yang disusun menurut aturan tata bahasa
dan mengandung arti. Di dalam matematika tidak semua pernyataan yang bernilai
benar atau salah saja yang digunakan dalam penalaran. Pernyataan disebut juga
kalimat deklaratif yaitu kalimat yang bersifat menerangkan. Disebut juga
proposisi.
Pernyataan/ Kalimat Deklaratif/ Proposisi adalah
kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya.
Contoh :
- Yogyakarta adalah kota pelajar (Benar).
- 2+2=4 (Benar).
Tidak semua kalimat berupa proposisi
Contoh :
- Dimanakah letak pulau bali?.
- Pandaikah dia?.
#penalaran deduktif
penalaran yang
didasarkan premis-premis yang diandaikan benar untuk menarik kesimpulan.
contoh:
1. semua
mahasiswa baru mengikuti ospek.
2. wulandari
adalah mahasiswa baru.
kesimpulannya :
wulandari mengikut ospek.
#penalaran induktif
penalaran yang
didasarkan pada premis-premis yang bersifat faktual untuk menarik kesimpulan
yang bersifat umum.
contoh:
premis
1 : ayam 1
berkembang biak dengan telur
premis
2 : ayam
2 berkembang biak dengan telur
premis
3 : ayam 3
berkembang biak dengan telur
...
...
...
premis 50
: ayam 50 berkembang biak dengan telur
kesimpulannya :
semua ayam berkembang biak dengan telur
Pernyataan:
- Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (salah/benar)
- Pernyataan yang tidak mengandung kata hubung kalimat,disebut pernyataan primer/tunggal/atom. Sedangkan pernyataan yang mengandung satu atau lebih kata hubung kalimat,disebut pernyataan majemuk.
preposisi dilambangkan dengan huruf kecil p,q,r,s,...
contoh:
p : 13 adalah bilangan ganjil
q : soekarno adalah alumni UGM
r : ayam adalah binatang unggas
s : 2+2=4
3. PENGHUBUNG KALIMAT DAN
TABEL KEBENARAN
KATA HUBUNG KALIMAT
Simbol
|
Arti
|
Bentuk
|
¬/~
|
Tidak/Not/Negasi
|
Tidak………….
|
^
|
Dan/And/Konjungsi
|
……..dan……..
|
v
|
Atau/Or/Disjungsi
|
………atau…….
|
=>
|
Implikasi
|
Jika…….maka…….
|
< =>
|
Bi-Implikasi
|
……..bila dan hanya bila……..
|
TABEL KEBENARAN
p
|
q
|
~p
|
~q
|
p^q
|
pvq
|
p=>q
|
p <=>q
|
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
4. INGKARAN (NEGASI) SUATU
PERNYATAAN,KONJUNGSI,DISJUNGSI DAN IMPLIKASI
A. NEGASI
(INGKARAN)
Jika p adalah “ Semarang ibukota Jawa Tengah”, maka
ingkaran atau negasi dari pernyataan p tersebut adalah ~p yaitu “ Semarang bukan ibukota Jawa Tengah” atau
“Tidak benar bahwa Semarang ibukota Jawa Tengah”. Jika p diatas bernilai benar
(true), maka ingkaran p (~p) adalah
bernilai salah (false) dan begitu juga sebaliknya.
Contoh:
a. p: semua siswa punya almamater
~ p : beberapa siswa tidak punya almamater
Contoh:
a. p: semua siswa punya almamater
~ p : beberapa siswa tidak punya almamater
b.
q : uki anak yang pandai
~ q : uki bukan anak yang pandai
B. KONJUNGSI
Konjungsi adalah suatu pernyataan majemuk yang
menggunakan penghubung “DAN/AND”
dengan notasi “^”
Contoh:
a. p: Fahmi makan nasi
q:Fahmi minum kopi
Maka p^q : Fahmi makan nasi dan minum kopi
b. p: Aan anak yang pemalas
q: Aan anak yang ngantukan
Maka p^q : Aan anak yang pemalas dan ngantukan
b. p: Aan anak yang pemalas
q: Aan anak yang ngantukan
Maka p^q : Aan anak yang pemalas dan ngantukan
Pada konjungsi p^q akan bernilai benar jika baik p maupun q bernilai
benar. Jika salah satunya (atau keduanya) bernilai salah maka pÙq bernilai salah.
C. DISJUNGSI
Disjungsi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan
penghubung “ATAU/OR” dengan notasi “v”.
Kalimat disjungsi dapat mempunyai 2 arti yaitu :
a.
INKLUSIF OR
Yaitu jika “p benar atau q benar atau keduanya true”
Contoh :
p : 7 adalah bilangan prima
q : 7 adalah bilangan ganjil
p v q : 7 adalah bilangan prima atau ganjil
Benar bahwa 7
bisa dikatakan bilangan prima sekaligus bilangan ganjil.
b.
EKSLUSIF OR
Yaitu jika “p benar atau q benar tetapi tidak
keduanya”.
Contoh :
p : Saya akan melihat
pertandingan bola di TV.
q : Saya akan melihat
pertandingan bola di lapangan.
p v q : Saya akan melihat
pertandingan bola di TV atau lapangan.
Hanya salah satu dari 2 kalimat penyusunnya yang boleh
bernilai benar yaitu jika “Saya akan melihat pertandingan sepak bola di TV saja
atau di lapangan saja tetapi tidak keduanya.
D. IMPLIKASI
Misalkan ada 2 pernyataan p dan q, untuk menunjukkan
atau membuktikan bahwa jika p bernilai benar akan menjadikan q bernilai benar
juga, diletakkan kata “JIKA” sebelum pernyataan pertama lalu diletakkan kata
“MAKA” sebelum pernyataan kedua sehingga didapatkan suatu pernyataan majemuk
yang disebut dengan “IMPLIKASI/PERNYATAAN BERSYARAT/KONDISIONAL/ HYPOTHETICAL
dengan notasi “ =>”.
Notasi pÞq dapat dibaca :
- Jika p maka q
- q jika p
- p adalah syarat cukup untuk q
- q adalah syarat perlu untuk p
contoh
1.
p : Pak Ali adalah seorang haji.
q : Pak Ali
adalah seorang muslim.
p => q : Jika Pak Ali adalah seorang haji maka pastilah
dia seorang muslim.
2. p : Hari hujan.
q : Adi membawa payung.
2. p : Hari hujan.
q : Adi membawa payung.
Benar atau salahkah pernyataan berikut?
a. Hari benar-benar hujan dan Adi benar-benar membawa payung.
b. Hari benar-benar hujan tetapi Adi tidak membawa payung.
c. Hari tidak hujan tetapi Adi membawa payung.
d. Hari tidak hujan dan Adi tidak membawa payung.
a. Hari benar-benar hujan dan Adi benar-benar membawa payung.
b. Hari benar-benar hujan tetapi Adi tidak membawa payung.
c. Hari tidak hujan tetapi Adi membawa payung.
d. Hari tidak hujan dan Adi tidak membawa payung.
1.1 KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI
Perhatikan pernytaan di bawah ini! ~ ^ v => <=>
“Jika suatu bender adalah bendera RI maka ada warna
merah pada bendera tersebut”
Bentuk umum implikasi di atas adalah “p => q” dengan
p : Bendera RI
q : Bendera yang ada warna merahnya.
Dari implikasi diatas dapat dibentuk tiga implikasi
lainnya yaitu :
1. KONVERS, yaitu q => p
Sehingga implikasi diatas menjadi :
“ Jika suatu bendera ada warna merahnya, maka bendera
tersebut adalah bendera RI”.
2. INVERS, yaitu ~p => ~q
Sehingga implikasi diatas menjadi :
“ Jika suatu bendera bukan bendera RI, maka pada
bendera tersebut tidak ada warna merahnya”.
3. KONTRAPOSISI, yaitu ~q => ~p
Sehingga implikasi di atas
menjadi :
“ Jika suatu bendera tidak ada
warna merahnya, maka bendera tersebut bukan bendera RI”.
Suatu hal yang penting dalam
logika adalah kenyataan bahwa suatu implikasi selalu ekuivalen dengan
kontraposisinya, akan tetapi tidak demikian halnya dengan invers dan konversnya.
contoh lainnya:
p: lumba-lumba adalah binatang
mamalia
q: lumba-lumba adalah binatang
menyusui
Implikasi:
jika lumba-lumba adalah binatang
mamalia maka lumba-lumba adalah
binatang yang menyusui.
konvers:
jika lumba-lumba adalah binatang
menyusui maka lumba-lumba adalah
binatang mamalia.
invers :
jika lumba-lumba bukan binatang mamalia maka lumba-lumba
bukan binatang menyusui
kontraposisi:
jika lumba-lumba bukan binatang menusui maka lumba-lumba
bukan binatang mamalia.
binatang mamalia.
invers :
jika lumba-lumba bukan binatang mamalia maka lumba-lumba
bukan binatang menyusui
kontraposisi:
jika lumba-lumba bukan binatang menusui maka lumba-lumba
bukan binatang mamalia.
Hal ini dapat dilihat dari tabel kebenaran berikut
p
|
q
|
~p
|
~q
|
implikasi
p=>q |
konvers
q => p |
invers
~p => ~q |
kontraposisi
~q => ~p |
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar